Kamis, 02 Februari 2012




PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Manusia itu adalah makhluk sosial yang terdiri dari individu – individu yang berbeda , dengan adanya perbedaan tersebut manusia itu mempunyai sifat dan karate yang berbeda. Inti beragama adalah masalah sikap, dalam islam , sikap beragama itu  intinya adalah iman , perhatian atau peranan islam terhadap pembinaan akhlak dapat dilihat dalam  pembinaan jiwa  yang harus di dahulukan  dari pada pembinaan fisik, karena dari jiwa yang baik akan lahir perbuatan- perbuatan yang baik. Pembinaan akhlak islam dalam kehidupan  beragama dapat di lihat  bagaimana akhlak manusia itu terhadap allah, akhlak sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.

B.     BATASAN MASALAH
Sebelum pemakalah merumuskan masalah  terlebih dahulu permakalah  member batasan masalah  yaitu : pendidikan akhlak islam dalam  pembinaan kehidupan beragama.
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN AKHLAK  ISLAM
Secara sederhana akhlak islam dapatdiartiiakan sebagai akhlak  yang berdasarkan  ajaran islam atau akhlak  yang bersifat islam. Dengan demikian akhlak islam adalah  perbuatan  yang di lakukan  dengan mudah, di sengaja, mendarah daging dan sebenar nya   yang didasarkan pada ajaran islam. Maka akhlak islam bersifst universal, Namun rangka menjabarkan dalam islam akhlak dalam islam yang universal di perlukan  bantuan pemikiran  akal manusia dan kesempatan social  yag terkandung dalam  ajaran moral dan etika.
Akhlak ( islami) menurut Quraish Shihab dapat diartikan  sebagai  akhlak  yang mengunakan  tolak ukur  ketentuen allah.[1] Qurais Shihab dalam hubungan  ini mengatakan, bahwa tolak ukur kelakuan baik  mestilah rujuk  kepada ketentuan Allah.

B.     PENDIDIKAN AKHLAK ISLAM DALAM PEMBINAAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Masalah  pembentukan  akhlak sama dengan  berbicara  tentang tujuan  pendidikan, karena banyak sekali  di jumpai  pendapat para ahli  mengatakan bahwa  tujuan pendidikan adalah pembentukan  Akhlak  yaitu sebagai berikut:
1.      Muhamad Athiyah  al-Abrsyi
Mengatakan bahwa  pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah  jiwa dan tujuan  pendidikan islam.
2.      Ahma D. Marimba
Bahwa tujuan  utama pendidikan islam adalah  identik dengan tujuan  hidup setiap muslim, yaitu untuk menjadi hamba allah, yaitu hamba yang percaya dan menyarahkan diri kepada-nya dengan  memeluk agama islam .      
Inti beragama adalah  masalah  sikap , Didalam islam  sikap beragama itu intinya adalah iman , jadi yang dimaksud beragama pada intinya ialah  beriman , Inti pendidikan  agama islam penamaan iman , pembinana akhlak merupakan  perhatian pertama  dalam islam . hal ini dapat di dilihat salah satu misi  kerasulan  nabi  Muhamad SAW, yang  utama ialah  untuk menyempurnakan akhlak  yang mulia. Dalam  hadisnya beliua menegaskan Innama buitsu li  utamima makaim al- akhlaq ( HR. Ahmad).
Artinya: Hanya saja aku di utus untuk menyempurnakan  akhlak yang mulia.
Perhatian islam  terhadap pembinana akhlak  dapat di lihat  dalam  pembinaan jiwa yang haru di dahulukan  dari pada pembinaan fisik, karena dari jiwa yang baik akan lahir perbuatan – perbuatan yang baik  pada tahap  selanjutnya akan mempermudah  menghasilkan kebaikan  dan kebahagian  pada seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin. Ajaran islam  tentang keimanan misalnya  sangat berkaitan dengan mengerjakan serangkaian amal sahih  dan perbuatan terpuji. Iman yang tidk di sertai dengan amal  sahih  di nilai  sebagai iman  yang palsu, bahkan  dianggap  sebagai  kemunafikan.
Sesuai dengan  firman Allah  dalam surat al- Hujarat  ayat 15
$yJ¯RÎ) šcqãYÏB÷sßJø9$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä «!$$Î/ ¾Ï&Î!qßuur §NèO öNs9 (#qç/$s?ötƒ (#rßyg»y_ur öNÎgÏ9ºuqøBr'Î/ óOÎgÅ¡àÿRr&ur Îû È@Î6y «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqè%Ï»¢Á9$# ÇÊÎÈ  
Artinya:Sesingguhnya orang – orang yang  beriman itu ialah  mereka yang beriman  kepada Allah dan rasul-nya, kemudian itu mereka tidak ragu- ragu dan  senantiasa berjuang  dengan harta dan dirinya  di jalan Allah itu lah orang – orang yang benar ( imannya ). ( QS. Al – Hujarat ayat 15)
Ayat diatas menujukan  dengan jelas bahwa iman yang di kehendaki islam  bukan iman  yang hanya sampai  pada ucapan keyakinan , tetepi iman yang di sertai  dengan  perbuatan  dan akhlak yang mulia.
Usaha- usaha yang dapat di lakukan untuk menanamkan iman,[2] sebagai berikut:
1.      Memberikan  contoh atau teladan
2.      Membiasakan ( tentunya yang baik)
3.      Menegakakn disiplin
4.      Memberi motivasi atau dorongan
5.      Memberikan hadiah
6.      Menghukum ( mungkin dalam rangka ke disiplinan)
7.      Penciptaan suasana yang berpengaruh bagi pertumbuhan positif
Bahwa ke imanan harus membuahkan akhlak dan juga memerlihatkan bahwa islam sangat menambahkan terwujudnya akhlak yang mulia, seperti tidak ragu- ragu merima ajaran  yang  di bawa  rasul, mau menfaatkan harta  dan dirinya untuk berjuang dijalan  Allah.
Hasil analisis Muhamad al-Ghazali terhadap  rukun islam  terkandung  konsep pembinaan akhlak[3], sebagai berikut:
1.      Mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu bersaksi bahwa tiada  tuhan selain allah, dan bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan allah, bahwa selama hidup manusia hanya tunduk  kepada aturan dan tuntutan Allah dan Rasul -nya sudah dapat di pastikan  akan menjadi orang yang baik.
2.      Mengerjakan shalat lima waktu, Shalat yang di kerjakan  akan  membawa pelakunya terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
3.      Zakat juga mengandung didikan akhlak, yaitu agar orang yang melaksanakanya dapat membersihkan harta dari hak  orang lain yaitu fakir miskin.
4.      Puasa, bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum dalam waktu yang terbatas, tetapi lebih dari itu merupakan latihan menahan diri dari keinginan melakukan perbuatan keji yang di larang.
5.      Ibadah haji, seseorang harus menguasai  atau mengetahui cara- cara ilmu nya, juga harus sehat fisiknya, ada kemauan keras, bersabar dalam menjalankannya dan harus mengeluarkan  biaya yang tidak sedikit, serta rela meninggalkan tanah air, dan harta kekayaan.
Pembinaan akhlak  islam dalam kehidupan beragama dapat di lihat bagaimana manusia itu akhlaknya terhadap allah dan rasulnya, akhlak terhadap sesama manusia.
1.      Akhlak terhadap Allah dan Rasulnya.
Sebagai sikap atau perbuatan  yang seharusnya di lakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada tuhan sebagai khalik.
Kewajiban dan akhlak manusia kepada allah ialah:
a.       Beriman : menyakini bahwa dia sungguh ada.
b.      Tha,at :Melaksanakan perintah- perintah-nya dan menjauhi larangan- larangannya, sesuia dengan firman allah dalam surat ali imran ayat 132.
c.       Ikhlas, yakni kewajiban  manusia beribadah hanya ke pada Allah SWT dengan ikhlas dan pasrah, tidak boleh beribadah kepada apa dan siapa pun selain  kepada-nya. Firman Allah dalam surat al-Bayyinah: 5
d.      Tadlarru dan Khusyu: Dalam beribadah kepada allah hendaknya bersifat sungguh – sungguh, merendahkan diri serta khusyu kepada-nya.
e.       Ar- Raja dan Ad- du,a: Manusia harus mempunyai pengharapan  bahwa Allah akan memberikan  rahmat-nya.
f.        Husnud- dhan yakni sikap manusia berbaik sangka kepada allah.
g.       Tawakal, Mempercayakan  diri ke pada-nya dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan yang telah di rencanakan  dengan mantap.
h.       Tasyakkur dan qana,ah, berterima kasih atas pemberian Allah dan merasakan kecukupan  atas pemberian nya.
i.         Malu : Sikap malu lebih patut di tujukkan kepada Allah yang dengan  sikap tersebut  seorang mu,min malu mengerjakan  kejahatan  dan malu ketinggalan dalam kebaikan.
j.        Taubat dan istighfar, manusia tak lepas dari dosa dan noda, dalam keadaan seseorang terjurumus  kedalam salah satu dosa, hendak lah manusia  segara ingat kepada Allah, menyesali perbuatan  yang salah , memohon ampun ( istighfar ) kepadanya  serta kembali ( taubat ) dengan sebenar- benarnya.
Akhlak dan kewajiban manusia terhadap rasullulah yaitu:
a.       Menerima ajaran  yang di bawanya, sesuai dengan firman Allah dalam surat al- hasyr ayat 7.
b.      Mengikuti sunnahnya: Adalah menjadi kewajiban bagi umat untuk mengkuti jejaknya baik dalam ibadah maupun dalam akhlak.
Sabda Rasululah SAW yang artinya:
Hendaklah turut sunah ku ( cara atau perjalananku ) dan sunnah para    khulafar- rasyidin sesudah( H. R. Abu Dawud)
c.       Mengucapkan salam dan selawat  kepadanya. Allah berfirman  dalam surat al-Ahzab ayat 56.



2.      Akhlak terhadap sesama manusia
Setiap orang  hendaknya didudukan  secara wajar, akan terciptanya lingkungan yang baik, untuk itu islam mengajurkan kepada setiap manusia untuk hidup bersaudara dan saling tolong menolong. Diantara adab pergaulan antara sesama manusia sebagai berikut;
a.       Akhlak terhadap orang yang lebih tua, Agama mengajarkan  tentang  kewajiban  generasi yang mudah untuk menghargai dan menghormatin generasi yang lebih tua.
b.      Akhlak terhadap teman sebaya, Di dalam berbagai aspek ke hidupan di perlukan  adanya pergaulan  dan kerja sama,Dalam menjalin  kerjasama ini janganlah seseorang merasa lebih dari yang lain.
c.       Akhlak terhadap yang lebih mudah. Orang yang lebih tua  di haruskan oleh agama untuk memberikan kasih sayang kepada yang orang lebih muda, karena dengan kasih sayang  akan muncul ikatan emosianal yang akan bermuara kepada pembinaan dan pendidikan  generasi mudah kearah yang lebih baik.
d.      Akhlak terhadap orang yang berbeda agama[4].
Islam mengatur akhlak terhadap sesama manusia, sekalipun terhadap orang yang berbeda agama. Hal ini menunjukkan ketinggian dan kemulian akhlak seseorang muslim dalam kehidupan sosial. Akhlak terhadap orang yang berbeda agama ini  di batasi dalam konteks ke hidupan sosial saja, sehingga muncul sikap saling menghargai dan toleransi antara sesame manusia.
Toleransi beragama mengandung pengertian saling menghormati dan saling menghargai antar pemeluk agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa, Sikap toleransi beragama dapat di wujudkan  dengan berbagai cara, antara lain:
1.      Memberikan ucapan selamat kepada pemeluk agama yang sedang merayakan hari raya agamanya.
2.      Menghormati dan memberikan kesempatan kepada setiap pemeluk agama untuk beribadat menurut agama dan kepercayaanya.
3.      Jangan menyinggung perasaan agama orang lain.
4.      Jangan membedakan agama dalam pergaulan berdasarkan perbedaan agama.
5.      Saling membantu dalam urusan kemasyarakatan, baik dalam ke adaan duka maupun suka
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Akhlak Islam adalah perbuatan yang di lakukan  dengan mudah, di sengaja, mendarah daging dan sebenarnya yang berdasarkan  ajaran islam , perhatian islam terhadap  pembinaan akhlakdapat di lihat dalam pembinaan jiwa, karena dari jiwa yang baik  akan lahir perbuatan – perbuatan  yang baik yang akan menghasilkan kebaikan dan kebahagian pada seluruh kehidupan manusia lahir dan batin. Adanya akhlak yang mulia dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan dapat menjalin hubungan yang baik terhadap  orang yang berbeda agama.

B.     SARAN
Dengan adanya akhlak yang mulia dalam diri manusia, maka orang tersebut akan dapat berhubungan dengan allah , sesame manusia dan lingkungan, kita sebagai manusia tempatkan lah diri kita pada tempatnya dan jangan membeda- bedakan  teman dalam pergaulan walaupun itu berbeda agama.

DAFTAR KEPUSTAKAAN


Nata, Abdullah. Akhlak Tasawuf. Jakarta : PT. Raja Granfindo Persada. 2002.
Tafsir, Ahmad, Metodogi pengajaran Agama Islam. Bandung : PT. Rejama Rosdakarnya 2008.
Anwar, faudi, Pendidikan Agama Islam  di perguruan Tinggi Umum untuk Pengembangan Kepridian. Padang : UNP Press. 2008.


[1] M. Quraish Shihab, wawasan AL- Qur’an.( Bandung : Mizan. 1996). Cet 111, hlm. 261.
[2] Tafsir Ahmad. Metodologi Pengajaran  Agama Islam .( Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2008 ). Hlm 127.
[3] Nata,Abuddin. Akhla Tasawuf. ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .2002 ). Hlm 158.
[4] Anwar, faudi. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum untuk Pengembangan Kepribadian.( Padang : UNP PRESS. 2008) hlm. 122.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar